Search This Blog

Thursday, February 28, 2013

MENGHADAPI UN, US PUN RESMI DIGELAR


Nampaknya siswa-siswa kelas akhir kini mulai terlihat sangat sibuk dengan akitivitasnya di masing-masing sekolah. Pasalnya mulai hari ini mereka akan mengikuti evaluasi rutin tahunan yaitu Ujian Sekolah dan akan dilanjutkan dengan Ujian Nasional. Tak terkecuali siswa-siswi SMKN 1 Seteluk.
Berdasarkan keputusan Kepala Sekolah SMKN 1 Seteluk No. 423.7/502/Pos Us/Smkn 1 stl/II/2013 tanggal 13 Februari 2013 tentang POS Ujian SMKN 1 Seteluk, Ujian Sekolah yang terdiri dari ujian teori dan praktik resmi digelar hari ini tanggal 28 Februari 2013. Tak hanya SMKN 1 Seteluk, keputusan ini telah disepakati oleh seluruh SMK se-KSB melalui MKKS (Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah) yang akan melaksanakan ujian praktik mulai 28 Februari - 2 Maret 2013. Sedangkan ujian teori akan dilaksanakan pada tanggal 4 - 9 Maret 2013. SMKN 1 Seteluk sendiri akan melaksanakan uji kompetensi dengan sistem paralel sebagai tambahan pada ujian teori yaitu pada tanggal 11 - 14 Maret 2013 untuk jurusan Agribisnis Perikanan dan Busan Butik. Sementara itu, jurusan Teknik Kenderaan Ringan telah diuji kompetensinya pada tanggal 25 - 27 Februari 2013.
Syarat bagi siswa yang akan mengikuti ujian sekolah pun telah dikeluarkan oleh pihak SMKN 1 Seteluk sejak 3 minggu sebelum Ujian Sekolah dimulai. Syarat ini sudah jauh-jauh hari dirapatkan bersama orang tua siswa kelas III pada rapat komite. Terkuak dalam syarat tersebut, siswa-siswi dapat mengikuti Ujian Sekolah jika telah melunasi komite dan OSIS serta mengembalikan buku pinjaman kepada perpustakaan yang dibuktikan dengan kartu kendali. Adanya kartu kendali ini diharapkan siswa SMKN 1 seteluk tertib melaksanakan kewajibannya sebelum mendapatkan haknya mengikuti Ujian Sekolah. 
Ujian Sekolah yang sudah dimulai hari ini tentu dapat dijadikan ajang persiapan diri dalam menghadapi ujian yang tak kalah pentingnya yaitu Ujian Nasional. Dengan demikian, semoga siswa-siswi kita dapat menjalani Ujian Sekolah dengan lancar tanpa kendala.   (HW_ Hendra Winata)

Monday, February 18, 2013

“PELAYANAN EKSKLUSIF” PETUGAS PARKIR PASAR TALIWANG


Tidak ada yang berbeda dari pemandangan tempat parkir bagian depan pasar baru Taliwang dengan tempat-tempat parkir lainnya. Seperti tempat-tempat lainnya, terlihat sepeda motor yang berjejer rapi dan para petugas parkir sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Namun, jika kita mencoba memarkir kenderaan roda dua di pasar baru Taliwang maka akan terasa di mana letak perbedaannya. Ya, pelayanan dari petugas parkirnya-lah yang membuat tempat parkir ini berbeda.
Pengalaman saya memarkir sepeda motor di tempat lain sangat kontras dengan pelayanan yang didapatkan di tempat parkir pasar Taliwang ini. Jika di tempat lain para pengunjung mengatur sendiri posisi sepeda motornya sementara petugas parkirnya hanya berdiri memberi arahan dengan menggunakan peluit. Helm pun harus benar-benar diamankan agar tidak hilang. Tapi di tempat parkir pasar baru Taliwang ini pengunjung sungguh “dimanjakan” oleh pelayanan petugas parkir. Di saat tiba di tempat parkir pengunjung diberhentikan sekitar 2 meter dari tempat parkir. Sambil mendekati pengunjung kenal atau pun tidak petugas parkir selalu memberikan senyuman dan biasanya sedikit canda tawa. Pengunjung boleh meninggalkan sepeda motornya karena petugas parkir ini siap mengaturnya dengan rapi dan helm pun boleh ditinggalkan tanpa khawatir akan kehilangan.
Sebut saja pak Ali Baharun, salah satu petugas parkir di sana. Pak Ali yang sudah setahun lebih bekerja sebagai petugas parkir menjalani tugasnya dengan tulus. “tidak ada salahnya kita tersenyum dan bercanda dengan orang lain walaupun tidak kenal. Selama itu membuat kita dan orang lain senang, kenapa tidak?” begitu beliau menuturkan.
Etos kerja pak Ali Baharun patut ditiru oleh petugas parkir yang lain. Pengunjung tidak terlalu mengharapkan sepeda motornya diatur oleh petugas parkir namun keamanan dan keramahtamahan tentu akan memberikan rasa yang nyaman bagi setiap pengunjung. Tanpa harus menjadi petugas parkir, semoga kita pun dapat meniru etos kerja pak Ali Baharun yang menjalani tugasnya dengan tulus.  (HW_Hendra Winata)

Saturday, February 9, 2013

PELATIHAN RUTIN UPACARA SENIN SMKN 1 SETELUK


               Meskipun di bawah terik matahari yang menyengat, siswa-siswi SMKN 1 Seteluk ini tetap semangat melakukan latihan upacara sebagai persiapan untuk upacara hari Senin 11 Februari mendatang. Pelatihan ini rutin dilakukan di lapangan SMKN 1 Seteluk setiap hari Jum’at atau Sabtu di sela-sela waktu istirahat. 
             Pelatihan yang dibimbing oleh Bapak Kanahan, S. Pd.  ini biasanya diikuti oleh siswa-siswi yang memang mendapat giliran untuk menjadi petugas upacara. Dengan pelatihan ini diharapkan upacara yang akan berlangsung lusa dapat berjalan dengan lancar dan hikmat. Amin. (HW_Hendra Winata)

“SIRA SEPING” SAMBAL MUSIMAN KHAS SUMBAWA


Jika Malang terkenal dengan buah apelnya dan Bali terkenal dengan buah salak balinya, lain lagi dengan pulau Sumbawa yang terkenal dengan buah asam jawanya. Entah kenapa buah ini disebut asam jawa namun yang jelas pohon asam jawa ini cukup banyak ditemukan di daerah Sumbawa. Masyarakat Sumbawa sendiri gemar menggunakan buah asam jawa terutama sebagai bahan masakan. Jadi, jangan heran jika masakan-masakan khas Sumbawa rasanya sedikit asam.
Salah satu masakan khas Sumbawa yang menggunakan asam jawa sebagai bahan utamanya adalah Sira Seping. Sira artinya sambal dan seping artinya buah asam jawa yang masih muda. Jika diartikan sira seping adalah sambal buah asam muda. Sira seping hanya dapat dibuat pada musim pohon asam jawa berbuah muda tanpa biji yaitu pada bulan Januari hingga Maret. Jika musim seping tiba biasanya masyarakat Sumbawa akan membuat sira seping dan mulai meninggalkan kebiasaan menggunakan tomat sebagai bahan sambal. Cara membuat sira seping cukup mudah. Anda tinggal menggilis sampai halus semua bahan sambal yang terdiri dari cabe rawit, terasi, garam, sedikit penyedap, dan tidak lupa segenggam seping sebagai pengganti tomat.
Memasuki bulan April buah asam jawa akan mulai berubah menjadi buah matang yang disebut bage. Tibanya musim bage ini menandakan saatnya berhenti membuat sira seping dan mulai membuat masakan-masakan khas  Sumbawa lainnya yang berbahan bage.
            Sedikit disayangkan, kini pohon asam jawa sudah jarang ditemukan di daerah Sumbawa. Menurut Masyuri, S. E. yang pernah menulis artikel pohon asam jawa yang tumbuh di Sumbawa, pohon asam kini sudah berkurang populasinya seiring dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat akan lahan dan bahan bangunan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini diharapkan agar masyarakat Sumbawa lebih peduli akan lingkungan sekitar dengan tetap menjaga populasi makhluk hidup yang ada.   (HW_ Hendra Winata)