Search This Blog

Wednesday, May 29, 2013

PELAYANAN E-KTP GRATIS MASUK SEKOLAH


Mulai tahun 2012 lalu kartu tanda penduduk atau yang biasa disingkat KTP sudah diganti menjadi e-KTP atau KTP elektronik. Penggantian ini tentu berlaku untuk semua WNI yang berumur 17 tahun ke atas. Khusus untuk tingkat desa penggantian telah dilakukan secara serempak per desa. Nah, bagi warga desa khususnya pelajar yang tidak dapat mengganti KTP-nya menjadi e-KTP karena alasan tidak sempat mengikuti penggantian serempak atau belum berumur 17 tahun pada saat itu, kini sudah dapat memiliki e-KTP. Pasalnya, pelayanan e-KTP gratis sudah masuk ke sekolah-sekolah tak terkecuali SMKN 1 Seteluk.
Pelayanan e-KTP gratis ini telah masuk ke SMKN 1 Seteluk tadi pagi (29/05/13). Pelayanan gratis yang diberikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KSB ini sudah menjadi bagian dari program pemerintah daerah KSB. Bertempat di ruang guru SMKN 1 Seteluk siswa-siswi kelas X dan XI yang sudah menginjak usia 17 tahun ke atas diminta untuk mengisi biodata dan dipotret. 
E-KTP gratis bagi pelajar ini diperkirakan akan selesai dibuat dalam waktu sebulan. E-KTP yang sudah jadi akan dibagikan di masing-masing sekolah. Dengan memiliki e-KTP, Siswa-siswi tentu akan dipermudah dalam mengurus segala hal yang berhubungan dengan administrasi. Selain itu, adanya pelayanan e-KTP gratis ini sangat membantu siswa-siswi yang belum memiliki e-KTP untuk segera memiliki e-KTP. “kami sangat terbantu oleh pelayanan ini. Seandainya pelayanan e-KTP gratis ini tidak ada, kami terpaksa harus ke kantor desa untuk membuatnya. Sementara kantor desa mulai buka pada saat kami berada di sekolah. Jadi, mau tidak mau harus ijin keluar sekolah” Ujar Iklimatus, salah seorang siswa SMKN 1 Seteluk. (HW_Hendra Winata)

Thursday, May 23, 2013

PISAH KENANG MERIAH DENGAN SARANA SEADANYA


Tak ada rotan akar pun jadi. Mungkin itulah peribahasa yang pantas untuk acara pisah kenang SMKN 1 Seteluk yang berlangsung tadi pagi (23/05/13). Acara yang rutin diadakan setiap tahun sebagai pelepasan siswa kelas XII ini sempat mengalami gangguan listrik sehingga acara terpaksa diundur hingga pukul 09.30 pagi. Namun berkat kerja keras panitia akhirnya acara dapat segera dimulai dengan bantuan jenset dan dua buah akumulator (aki).
 Meski hanya dengan bantuan listrik seadanya namun acara pisah kenang tetap berlangsung meriah. Ini terbukti dengan antusias para wali murid kelas XII yang ikut meramaikan acara. Tak hanya wali murid, siswa-siswi dari sekolah lain pun tampak ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Yang tak kalah pentingnya juga, turut hadir Bapak Syamsul Aematis, S. Pd. selaku utusan dari Dinas Dikbud KSB, kepala sekolah SMAN 1 Seteluk, dan orang-orang lainnya yang berperan penting di bidang pendidikan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). 
Sungguh acara yang meriah ini tak lepas dari peranan bengkel seni SMKN 1 Seteluk. Betapa tidak, sebagian besar kegiatan ini disajikan oleh siswa-siswi SMKN 1 Seteluk sendiri yang memang sudah tergabung dalam bengkel seni SMKN 1 Seteluk. Dalam bengkel seni mereka belajar seni tari, teater, dan musik yang dibina oleh Gufran A. Md. Pada saat acara pisah kenang seperti inilah seni-seni itu mulai ditampilkan. Tentu ini menjadikan acara pisah kenang kelas XII semakin meriah. Satu dampak yang tak terlihat dengan adanya acara sekolah seperti ini adalah semakin tumbuhnya semangat siswa-siswi dalam berkarya dibidang seni yang pada akhirnya akan dapat ditunjukkan kepada khalayak ramai. (HW_ Hendra Winata)

Wednesday, May 22, 2013

BENGKEL SENI

Bengkel seni merupakan salah satu unit kegiatan siswa yang berada di SMKN 1 Seteluk dan terbentuk sejak tahun 2010. Bengkel seni merupakan wadah seni siswa yang mengembangkan kreatifitas seni siswa. Adapun Program kegiatan bengkel seni yaitu bengkel seni musik, bengkel seni teater, dan bengkel seni tari. Siswi SMK Negeri 1 Seteluk melaksanakan latihan seni tari yang nanti akan dipentaskan di acara kegiatan sekolah pada acara pisah kenang siswa dan siswi kelas XI1 menjelang pengumuman kelulusan Tahun 2013. Dimana  pentas seni anak dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni budaya. Bengkel seni ini dibina oleh Bapak Gufran, A. Md selaku guru kesenian SMK Negeri 1 Seteluk. Siswa dan siswi SMKN 1 Seteluk disamping mereka mendalami keterampilan atau kemampuan mereka dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Siswa juga bisa mengembangkan jiwa seni mereka dengan mengikuti bengkel seni  yang sudah terbentuk di SMKN 1 Seteluk, bengkel seni SMKN 1 Seteluk sudah sering menerima order dari berbagai acara untuk menampilkan keterampilan mereka. Dengan undangan tersebut tentu tidak gratis, mereka dibayar setiap kali pentas.  Harapan semua keluarga besar SMKN 1 Seteluk bengkel seni ini tetap berjalan dan bisa lebih maju lagi untuk kedepannya Dan bisa mengembangkan kesenian yang ada. Selain itu melalui Bengkel seni ini  bisa meningkatkan kesadaran kepada siswa dan siswi untuk tetap peduli terhadap kesenian untuk bisa meningkatkan kesenian dunia. Untuk itu dari seni dapat kita ambil kata bahwa  Seni itu indah tergantung dari sudut mana mata memandang. Setiap ruang adalah panggung, disetiap tempat adalah inspirasi. Salam budaya (Erni Sujana)

Wednesday, May 15, 2013

PERHITUNGAN SUARA SANGAT DI TUNGGU-TUNGGU OLEH MASYARAKAT

Pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat tanggal 13 Mei 2013 di Desa Loka, Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat berjalan dengan baik. detik-detik menjelang perhitungan suara, masyarakat banyak yang tidak sabar menunggu hasil perhitungan yang dilakukan oleh KPPS.  Masyarakat bersorak-sorak pada saat mendengar KPPS menghitung suara hasil pemili tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut masing-masing pasangan memperoleh suara: pasangan nomor 1 memperoleh 49 suara, pasangan nomor 2 memperoleh 13 suara, pasangan nomor 3 memperoleh 7 suara dan pasangan nomor 4 memperoleh 508 suara. Dari keempat pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut pasangan nomor 4 memperoleh suara terbanyak dan pasangan nomor 3   memperoleh suara paling sedikit diantara ke empat pasangan tersebut. Dari 590 ( lima ratus sembilan puluh )  peserta pemili, masih ada surat suara yang dianggap batal sebanyak 13 suara dengan berbagai sebab. Sala satunya adalah surat suara yang tidak di joblos oleh peserta pemili. Dari surat suara yang batal tersebut sangat disayangkan oleh KPPS setempat padahal sebelum melakukan pemilihan sudah diterangkan terlebih dahulu tata cara untuk melakukan pemilihan. Akan tetapi masyarakat beranggapan siapapun yang menang bias menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
yang peduli terhadap keadaan masyarakat yang ada tanpa memandang bulu ( Merata). (erni sujana)