Search This Blog

Wednesday, June 26, 2013

RAKORNIS KAMPUNG MEDIA EDISI JUNI 2013 BAHAS PLIK TAK AKTIF


KM. Mesra Seteluk - Rakornis Kampung Media NTB pada hari Selasa 25 Juni 2013 kemarin berlangsung di hotel Lombok Raya Mataram. Rapat yang berlangsung sekitar 6 jam ini tak lain membahas tuntas tentang pentingnya penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk lebih memajukan provinsi NTB. Seperti yang diketahui, NTB adalah provinsi kepulauan yang sudah pasti menuntut warganya untuk menguasai sistem TIK untuk menyatukan NTB dalam berkomunikasi.
Selain brieving TIK, rakornis ini juga berfokus membicarakan relokasi PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) yang sudah lama tidak beroperasi. Berkaitan dengan pentingnya TIK untuk menyatukan NTB, keberadaan PLIK ini sangat membantu untuk mewujudkan tujuan itu. Para Motivator dari Kampung Media kabupaten/kota menyambut dengan antusias program relokasi PLIK ini. Termasuk kami sendiri dari KM. Mesra Seteluk. 
Menurut Pantauan kami dari KM Mesra Seteluk, PLIK yang berada di Seteluk Tengah memang sudah tidak beroperasi selama lebih dari 6 bulan. Terhitung semenjak beberapa saat sebelum terjadinya musibah banjir di Kecamatan Seteluk. Oleh karena itu, pantaslah kami berantusias untuk mengambil bagian dalam merelokasi PLIK tak aktif ini untuk diaktifkan kembali menjadi aktif dibawah pengawasan Mesra Seteluk seperti yang diminta.  Semoga rencana relokasi PLIK ini dapat mewujudkan NTB bersatu dalam berkomunikasi melalui penguasaan TIK hingga ke pelosok desa. (HW_ Hendra Winata)

Sunday, June 23, 2013

SISWA BERPRESTASI VS SISWA TIDAK NAIK KELAS


KM. Mesra Seteluk - Sesuai dengan agenda yang telah disusun, Sabtu tanggal 22 Juni 2013 SMKN 1 Seteluk telah melakukan rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas siswa. Sebelumnya rapat sempat mendapat hambatan. Jadwal yang semula direncanakan rapat dimulai pukul 07.30 terpaksa diundur. Hal ini disebabkan oleh beberapa hadiah dan piagam untuk siswa-siswa teladan dan berprestasi semester genap ini belum dikemas. Akibatnya beberapa guru dan staf tata usaha pun kerepotan membungkus hadiah yang jumlahnya tak sedikit itu. Meskipun begitu, rapat kenaikan kelas oleh dewan guru akhirnya dapat dimulai sekitar pukul 12.00.
Rapat yang diarahkan oleh kepala SMKN 1 Seteluk, M. Tamrin S. Pd. dan Wakasek Kurikulum Helmy Wahyunadi, S. Pd. Itu sempat terjadi perdebatan antarguru mengenai syarat kenaikan kelas. Salah satu syarat diantaranya yang diperdebatkan adalah prensentase kehadiran siswa di kelas minimal 75% waktu efektif. Beberapa guru memberi saran untuk mengabaikan syarat tersebut namun beberapa guru yang lain menganggap tingkat kehadiran siswa sangat dipertimbangkan untuk menentukan siswa naik kelas atau tidak. Setelah beberapa pertimbangan dan masukan dari guru bimbingan konseling akhirnya tingkat kehadiran siswa pun dijadikan salah satu syarat kenaikan kelas ditambah dengan syarat-syarat kenaikan kelas yang telah disetujui pada tahun lalu. Berdasarkan syarat-syarat itu alhasil 3 orang siswa dinyatakan tidak naik kelas. Beberapa guru memang berat untuk memberi keputusan terhadap 3 siswa tadi. Tetapi sangat disayangkan 3 siswa tadi tidak dapat memenuhi semua syarat kenaikan kelas yang telah dibuat. Tak hanya itu, kasus-kasus yang pernah mereka alami selama berada di lingkungan SMKN 1 Seteluk pun menjadi alasan mereka tidak naik kelas. Selain membahas kenaikan kelas, pada rapat ini juga disertai dengan pembagian tugas guru semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.  Pembagian tugas guru disesuaikan dengan beban tugas yang harus dipenuhi yaitu 24 jam mengajar dalam seminggu. 
Rapat kenaikan kelas yang selesai sekitar pukul 13.00 ini dilanjutkan dengan pengumuman dan pemberian piagam dan hadiah kepada siswa-siswa berprestasi yaitu juara I, II, dan III di kelasnya masing-masing. Selain juara kelas, piagam dan hadiah juga diberikan kepada siswa yang meraih juara umum I, II, dan III ditambah dengan siswa teladan putra dan putri. Sorak-sorai para siswa pun mewarnai acara pengumuman juara ini. Semoga dengan memberikan penghargaan dan piagam ini siswa-siswa berprestasi dapat mengukir prestasinya menjadi lebih baik lagi dan siswa yang belum mendapat juara kelas dapat termotivasi untuk terus belajar dan meraih juara. (HW_ Hendra Winata)

Friday, June 21, 2013

LAPORAN KEGIATAN MOTIVATOR KM. MESRA SETELUK BULAN JUNI 2013


No.
Hari, Tanggal
Bentuk Kegiatan
Materi
Lokasi
Keterangan
1
Senin,
3 Juni 2013

Penyuluhan kespro puskesmas seteluk
Kesehatan reproduksi bagi remaja SMA dan SMP
SMKN 1 Seteluk
Untuk mencegah siswa dari pengaruh seks pranikah dan seks bebas, tim Kespro Puskesmas Kecamatan Seteluk mengambil tindakan untuk memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah-sekolah wilayah Seteluk. Penyuluhan ini diisi dengan diskusi dan tanya jawab antara siswa dengan tim Kespro Seteluk.
2
Senin,
17 Juni 2013

Sosialisasi

Mitigasi Bencana oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB
SMKN 1 Seteluk
Sosialisasi Mitigasi Bencana oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB Salah satu hal yang melatari KSB untuk diberikan mitigasi bencana ini adalah wilayah KSB yang berpotensi terjadinya bencana seperti banjir, longsor, tsunami, ataupun gempa bumi.
3
Sabtu,
15 Juni 201

Bincang Ringan
Seleksi paskibra tingkat kecamatan seteluk
SMKN 1 Seteluk
Meski peringatan HUT RI 17 Agustus 2013 masih 2 bulan lagi, namun pihak  Kecamatan Seteluk bekerjasama dengan Koramil Seteluk telah melakukan seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) skala Kecamatan di seluruh Sekolah Menengah Atas dan sederajat wilayah Seteluk. Martiam selaku koramil seteluk sekaligus penyeleksi dan pelatih baris berbaris menjelaskan bahwa partispasi siswa dalam paskibra ini tidak hanya sekedar baris berbaris tetapi mengandung tujuan seperti mempertebal rasa semangat kebangsaan dan patriotisme, menumbuhkan sikap jasmani yang tegap, tangkas, rasa persatuan, dan disiplin.
4
Rabu,
19 Juni 2013
Bincang Ringan
Kurangnya minat masyarakat suumbawa untuk membuat rumah panggung/kayu
RT. 08 Desa Tapir Kec. Seteluk
Saat ini masyarakat Sumbawa umumnya lebih tertarik membangun rumah batu ketimbang rumah panggung/kayu. Hal ini disebabkan oleh harga kayu yang semakin hari semakin mahal. Selain itu usia rumah juga menjadi alasan masyarakat sumbawa untuk memilih rumah batu. Rumah batu relatih tahan lama daripada rumah pangung/kayu.
                                                                                                                                                                             (HW_ Hendra Winata)