Search This Blog

Monday, November 25, 2013

TAS DAUR ULANG DARI BEKAS MINUMAN




Pembaca Mesra pasti tidak menyangka bahwa tas ini terbuat dari gelas plastik bekas minuman. Sungguh indah bukan? Entah siapa penemu pertama tas cantik ini. Namun tak dapat disangkal bahwa tas yang cocok dibawa untuk mengisi belanjaan di pasar ini memang sedang ngetrend di kalangan ibu-ibu Seteluk.

Thursday, November 21, 2013

BULAN DESEMBER WARGA DESA SE - SETELUK SIAP TANAM PADI



Perubahan cuaca yang tidak menentu sekarang ini jelas akan mempengaruhi masa tanam dan panen padi para petani-petani kita, khususnya di NTB. Pada waktu sekitar 6 hingga 7 tahun yang lalu petani-petani di KSB saja sudah dapat menebar benih padi pada awal September bahkan pertengahan Agustus. Namun sekarang nampaknya petani-petani harus menunda waktu penebaran benih padinya seiring dengan masa penghujan yang semakin lama datangnya.

Tuesday, November 19, 2013

BERPERANG MELAWAN MONYET



Km Mesraseteluk - ”Memang sungguh luar biasa”, keluh seorang ibu yang bernama Rohimi, sambil geleng-geleng kepala, monyet-monyet zaman sekarang sangat pintar dan hebat. Ungkapan tersebut dikeluhkan karena beliau sudah sangat resah dan capek Hal ini rela dilakukan mengingat  luas kebun yang dimiliki sangat luas dengan jumlah pohon mangga berkisar seratus lebih pohon. Karena pohon-pohon mangga selalu dirawat, tak heran jika buahnya sangat lebat. Sehingga beliau merasa sayang jika buah mangga tidak dijaga smpai musim panen.
memburu monyet yang datang memakan buah mangganya. Ini merupakan salah satu resiko dari pekerjaannya sebagai seorang petani. Pekerjaan menjaga kebun mangganya dari serbuan monyet-monyet hutan dilakukan setiap tahun pada waktu musim mangga berbuah. Dalam janggka waktu empat bulan beliau rela jalan kaki pulang pergi setiap hari dengan jarak tempuh sekitar tiga kilometer dari perkampungan.
                Itulah yang membuat beliau rela meninggalkan kampung untuk pergi berperang melawan monyet-monyet hutan. Berbagai usaha telah beliau lakukan untuk mengusir monyet dari kebunnya, tapi masih belum mempan. Dari beliau memagar kebun rapat-rapat dan tinggi, meletakkan racun tikus dalam makanan sampai di atas pagar, kemudian memlihara anjing di kebun supaya monyet-monyet itu takut tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Monyet-monyet tidak peduli dengan itu semua. Sampai suatu hari beliau dibelikan senapan angin oleh suaminya dengan maksud untuk menakuti monyet-monyet itu, sehari dua hari dengan mendengar letusan suara senapan angin tersebut monyet pun merasa takut. “Tetapi karena memang dasarnya binatang yang tak berakal  hari berikutnya datang lagi” ungkap Ibu Rohimi. Dan sampai saat ini ibu rohimi masih menggunakan senapan angin untuk menakuti monyet-monyet di kebunnya, walaupun sekali tembak monyet lari dan selang beberapa menit mereka kembali lagi.
                “Sebenarnya saya sudah sangat capek dengan semua ini tapi saya sangat menyayangkan dengan melihat buah mangga yang sangat lebat, akhirnya saya berpikir harus bisa menjaga buah mangga dari serbuan monyet sampai pada waktu panennya nanti” katanya. Penghasilan yang didapatkan dari menjual buah mangga ini memang tidak terlalu banyak. Jika mangga berbuah pada musim kemarau kadang beliau bisa menjualnya sampai harga Rp 1.200.000-an, sedangkan kalau musim hujan seperti sekarang ini jumlah penjualannya menurun, sekitar Rp. 400.000. atau sampai Rp.500.000. hal ini disebabkan karena pada musim hujan buah mangga terserang ulat sehingga pembelinya hanya mengambil yang bagus-bagus saja. Sistem penjualannya langsung dijual kepada pemborong yang memetik langsung ke kebun. Caranya pun tidak dijual perkilo atau pun per biji tetapi per jumlah pohon mangga.
                Dengan sistem penjualan seperti itu sebenarnya beliau masih memperhitungkan ruginya,karena jika dijual di dalam kampung akan lebih banyak hasilnya. Karena penjualan di kampung masih dihitung perbiji. tetapi beliau lagi berkata “Daripada saya capek-capek bawa pulang lebih baik saya terima uang bersih di kebun walaupun sedikit merugi “ ungkapnya dengan senyum khasnya. ( Delfikha )

Friday, November 15, 2013

PKK BERANTAS BUTA HURUF HIJAIYAH



Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat, itulah pepatah yang  seringkali kita dengar yang diungkapkan oleh orang-orang pintar dalam memberikan wejangan kepada kita semua, yang artinya bahwa dalam kita menuntut ilmu tidak ada batas waktu dan batas umur bahkan sampai ajal menjemput pun kita masih bisa menuntut ilmu selagi kita masih mampu. Ilmu adalah bekal kita dalam menjalani hidup, baik untuk menjalani hidup di dunia fana ini maupun sebagai modal utama kita dalam menghadapi kehidupan di akhirat kelak. Berdasarkan makna pepatah dan pandangan-pandangan itulah muncullah ide dan gagasan dari anggota PKK Desa Tapir untuk terus belajar membaca Al-quran.

Thursday, November 14, 2013

KSB PERINGATI HARI LAHIR



Sebentar lagi Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan berulang tahun. Tepatnya pada 20 November 2013 nanti KSB akan memperingati hari lahirnya yang kesepuluh. Pada peringatan hari lahirnya itu, KSB menggandeng Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga selaku koordinator olahraga untuk menggelar berbagai kegiatan olahraga. Kegiatan ini sekaligus memeriahkan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI yang ke-68.
Sesuai dengan surat edaran yang dilayangkan Kepala Disospora H. Taufiqurrahman S. IP., MM., kegiatan olahraga yang digelar nanti hanya gerak jalan tepat waktu, tarik tambang, dan lari karung estafet. Meski hanya tiga cabang olahraga yang disediakan

Wednesday, November 13, 2013

DARI TANDUK JADI SARUNG PISAU



Hidup adalah pilihan, dalam pilihan ada perjuangan, untuk mempertahankan hasil dari perjuangan dibutuhkan keuletan dan keterampilan. Mungkin itulah kira-kira sekelumit pengertian tentang hidup yang yang terekam dalam otak Ape Umbe yang memiliki prinsip hidup adalah perjuangan. Ape Umbe”, itulah nama panggilannya yang memiliki nama lengkap Umar. Beliau lahir di Desa Tapir Kecamatan Seteluk, KSB tepatnya 58 tahun yang lalu. Kakek yang berusia setengah abad lebih ini menghabiskan waktunya setiap hari dengan membuat pegangan parang atau pisau, sarung parang atau pisau, pegangan cangkul, dan lain-lain. Pekerjaan ini sudah dilakukan dari masa mudanya dulu. Beliau menggeluti pekerjaan ini pada awalnya berprofesi menjadi tukang kayu. Seiring dengan berjalannya waktu yang memakan usianya yang semakin renta beliau memilih berhenti untuk menjadi tukang kayu karena sudah tidak kuat lagi. Tapi memang yang namanya bakat bawaan dari lahir tidak bisa dipendam, ditambah lagi dengan semangatnya dalam menjalani hidup yang begitu tinggi, akhirnya dengan sisa tenaga beliau berinisiatif untuk menekuni pekerjaan baru yang tidak jauh juga dari pekerjaan beliau pada masa mudanya.

Sunday, November 3, 2013

LAPORAN KEGIATAN MOTIVATOR KM. MESRA SETELUK BULAN OKTOBER 2013




No.
Hari, Tanggal
Bentuk Kegiatan
Materi
Lokasi
Keterangan
1
Rabu, 9 oktober 2013
Diskusi ringan
Dodol rumput laut
Ruang Wakasek SMKN 1 Seteluk
Sekarang ini sudah banyak dikenal dodol dengan varian rasa seperti rasa nangka, sirsak dan durian. Tetapi ada jenis dodol yang unik yang bahan dasarnya merupakan salah satu komoditi daerah. Namanya dodol rumput lau rindang jati. Pak uyik sudah setahun lebih menekuni usaha dodol rumput laut ini bersama ibu-ibu rumah tangga di daerahnya. Saat ini beliau sedang menyusun proposal agar memperoleh dana pembelian alat-alat pembuat dodol sehingga usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan ini dapat berkembangan menjadi usaha yang besar.