Search This Blog

Thursday, April 24, 2014

Cara Memukul Kentongan



Halo pembaca mesra, masih ingatkah anda dengan alat komunikasi purba yaitu kentongan yang pernah kita bahas bulan lalu? Seperti yang telah dituliskan, saat ini kentongan sudah mengalami ekpansi fungsi dalam kehidupan masyarakat modern misalnya sebagai alat untuk memonitor pemberantasan sarang nyamuk atau alat untuk mengusir hewan yang merusak tanaman padi. Lalu ada pula masyarakat tertentu yang memanfaatkan kentongan sebagai perlengkapan upacara adat.

Ketika kentongan difungsikan sebagai perlengkapan petugas pos ronda, mungkin tak banyak dari kita yang tahu bagaimana cara memukul kentongan dengan baik agar pesan dari petugas pos ronda dapat tersampaikan. Nah, bagi anda yang ingin tahu bagaimana dan apa saja pesan pada irama kentongan saat dipukul, anda boleh menyimak petunjuk berikut ini.
1.      Pembunuhan ( ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●)
Jika si penjaga pos ronda mendapat kabar kasus pembunuhan, penjaga pos ronda akan memukul kentongan untuk memberi pesan kepada warga sekitar bahwa telah terjadi pembunuhan di wilayahnya. Kentongan akan dipukul dengan irama satu kali pukul secara terus menerus.
2.      Pencurian (●●    ●●    ●●    ●●    ●●) 
Pada saat terjadi pencurian terhadap rumah warga, penjaga pos ronda akan memukul kentongan dengan irama dua kali secara terus menerus.
3.      Kebakaran (●●●    ●●●    ●●●    ●●●    ●●●)
Kasus kebakaran memang kerap kali terjadi pada malam hari. Entah itu karena korsleting aliran listrik ataupun karena kelalaian manusia akibat membuang puntung rokok sembarangan sebelum dipadamkan atau pun menaruh obat nyamuk bakar berdekatan dengan benda mudah terbakar. Nah, fungsi kentongan inilah yang mungkin menjadi alat komunikasi yang paling efektif untuk memberitahu warga sekitar bahwa telah terjadi kebakaran. Dengan begitu warga kampung akan sadar dan segera berkumpul untuk membantu memadamkan api. Pada kasus kebakaran biasanya kentongan akan dibunyikan dengan irama tiga kali secara terus menerus.
4.      Bencana alam (●●●        ●●●        ●●●    ● )
Bencana alam bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Sebab itulah warga harus selalu siap menghadapi bencana alam yang tak pasti kapan datangnya. Kadang-kadang pula warga kampung tak menyadari bahwa di wilayahnya sedang terjadi bencana alam semacam tanah longsor, gempa atau pun bencana alam lainnya. Guna menyadarkan warga, kentongan harus dibunyikan dengan irama tiga ditambah satu kali pukul secara terus menerus.
5.      Kecelakaan lalu lintas (    ●●●        ●●●        ●●●)
Korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di siang hari masih mungkin untuk diberi pertolongan oleh warga. Namun, jika kecelakaan terjadi di malam hari tentu petugas pos ronda yang menyaksikan kecelakaan akan kesulitan dan membutuhkan bantuan warga lain untuk memberi pertolongan kepada korban kecelakaan. Untuk itu petugas pos ronda dapat membunyikan kentongan dengan irama satu dan ditambah tiga kali pukul secara terus menerus
6.      Keributan (●●    ●●●    ●●     ●●●    ●●     ●●●)
Pada kasus keributan, pemukul kentongan akan memukul kentongan dengan irama dua dan ditambah tiga kali pukul secara terus menerus.
7.      Tanda aman (                                      ●)
Bunyi kentongan sebagai tanda aman sudah lazim kita dengarkan. Biasanya petugas pos ronda berkeliling membawa kentongan sambil memukulnya dengan irama satu kali terus menerus secara perlahan-lahan. Itu mengisyaratkan bahwa lingkungan kita dalam kondisi yang aman. (HW)

No comments:

Post a Comment