Search This Blog

Monday, April 29, 2013

SATE ATE, TANAMAN HIAS & OBAT - OBATAN


Tanaman ini merupakan tanaman yang tidak langka, banyak ditemukan di sekitar rumahan dan lain-lain, tanaman ini mempunyai batang yang cukup keras dan berukuran sekitar 2 cm, memiliki ruas dibagian batangnya dan bisa tumbuh sekitar 2 meter lebih dengan memiliki bunga warna pink di pucuk. Daun yang sudah tua lama kelamaan akan berubah warna menjadi pink, merah bata hingga menjadi kuning dan layu. Tanaman ini bisa ditanam dengan cukup mengambil atau memotong dahan yang sudah tua kemudian ditanam kembali. Tanaman ini cepat layu dan disarankan harus disiram setiap hari pada saat menanam kembali agar tumbuh menjadi subur. Masyarakat Sumbawa Barat menyebutnya dengan sate ate Tanaman ini selain bisa dijadikan tanaman hias untuk rumahan juga bisa dijadikan obat untuk menurunkan panas dan menyegarkan kepala baik untuk orang dewasa maupun anak kecil dan bisa juga dipakai untuk penderita sariawan. Sebagian besar masyarakat Sumbawa Barat sering menggunakan daunnya untuk dijadikan obat sehari-hari Cara menggunakannya adalah pertama dengan mengambil beberapa daun muda dan daun yang sedikit lebih tua, kedua kelapa yang sudah diparut dicampur jadi satu dengan daun sate ate tersebut kemudian diremas- remas sampai keluar air daunnya, ketiga saring bahan yang sudah diremas tersebut agar daun dan parutan kelapa itu tidak menempel dirambut,  keempat air dari bahan yang sudah disaring tersebut bisa di pakai keramas baik pada saat pagi, siang, maupun sore hari. Tapi kebanyakan banyak  masyarakat yang langsung memakai tanpa disaring terlebih dahulu katanya…., agar lebih terasa kesegarannya. Bagi yang tidak suka memakai air parutan kelapa cukup memakai air dari daun sate ate tersebut untuk keramas, kelima kemudian setelah keramas diamkan beberapa menit terlebih dahulu atau dalam jangka waktu lebih dari sepuluh menit, setelah itu baru dibilas dengan air sampai bersih dan akan terasa dingin dikulit kapala. Demikian semoga bermanfaat. ( Erni Sujana )

Thursday, April 25, 2013

DEMAM BULU TANGKIS SEMENJAK ADANYA GEDUNG SERBA GUNA


Pasar di Kecamatan Seteluk Sumbawa Barat yang dulunya berada di Seteluk Tengah kini sudah berpindah tempat 500 meter ke arah Tenggara namun masih berada di wilayah Seteluk Tengah. Sementara itu, bekas lokasi pasar yang lama telah dibangun gedung serbaguna bekerja sama dengan PT. Newmonth Nusa Tenggara. Pembangunan gedung serbaguna ini sangat membantu warga setempat untuk berbagai keperluan seperti acara perkawinan, sebagai tempat pertemuan, ataupun sebagai tempat perhelatan olahraga indoor.
Satu hal yang terlihat jelas dari dampak pembangunan gedung serbaguna ini adalah munculnya minat baru di kalangan warga Seteluk. Jauh sebelum dibangunnya gedung serbaguna ini, warga Seteluk kurang berminat dalam berolahraga terutama bulu tangkis. Namun setelah dibangunnya gedung serbaguna yang lebih sering difungsikan sebagai gedung olahraga bulu tangkis ini, masyarakat setempat berbondong-bondong membeli raket agar dapat bermain bulu tangkis di sana. Tak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak hingga ibu-ibu pun ikut meramaikan gedung untuk bermain bulu tangkis. Tentu hal ini merupakan dampak positif bagi warga Seteluk dalam menumbuhkan minat bermain bulu tangkis dan membiasakan diri hidup sehat dengan berolahraga. Tak lepas dari itu, warga Seteluk yang tidak sempat untuk datang ke gedung segera membuat lapang sendiri di halaman-halaman yang kosong agar dapat digunakan bersama warga sekitar. Lapangan buatan sendiri ini juga membantu warga yang tidak dapat bermain bulu tangkis di gedung serbaguna karena alasan gedung yang selalu penuh oleh pengunjung setiap hari. 
Selain gedung serbaguna, saat ini sedang dibangun lapangan futsal yang tak jauh dari lokasi gedung serbaguna yaitu sekitar 500 meter ke arah Selatan. Dengan adanya gedung-gedung olahraga ini, generasi-generasi muda sangat terbantu dalam menyalurkan hobinya dalam berolahraga. Di samping itu, kehadiran gedung-gedung olahraga ini diharapkan warga Seteluk semakin berminat dalam berolahraga dan menciptakan generasi yang sehat serta berprestasi di bidang olahraga. (HW _ Hendra Winata)

Friday, April 12, 2013

GOTONG ROYONG, DOA BERSAMA DAN TIP-TOP MENJELANG UN


UN sudah di depan mata. Segala persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari oleh Esemka Saset (SMKN 1 Seteluk) dalam menghadapi UN tahun ini. Mulai dari pemantapan materi pada pagi dan sore hari hingga try out berkali-kali.  Hal ini dilakukan demi mencapai suksesnya pelaksanaan dan hasil UN. Masih berkaitan dengan persiapan UN, Esemka Saset pagi ini (12/04/13) mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah mulai dari taman-taman hingga ke kelas-kelas yang nantinya akan digunakan sebagai ruang uji UN.
Usai bergotong royong, seluruh siswa kelas XII berkumpul di mushollah untuk diberikan motivasi dan pengarahan teknis menghadapi UN nanti. Dengan pengarahan dari Pak Helmy Wahyunadi, S. Pd. selaku wakasek akademik, siswa diberi penjelasan mendetail tentang bagaimana cara mengisi biodata pada LJUN (Lembar Jawaban UN) beserta hal-hal yang perlu dihindari pada saat mengisi LJUN. Seperti kesalahan dalam memisahkan LJUN dengan lembar soal ataupun mengotori LJUN.
“Memisahkan lembar LJUN ini dengan lembar soal harus extra hati-hati, karena jika tidak kemungkinan lembar LJUN tersobek tidak rapi. Anak-anak juga harus pastikan tanda persegi terdapat pada bagian pinggir LJUN” Jelas pak Helmy kepada siswa-siswi kelas XII.
“Begitu pula pada saat anak-anak sekalian sedang melingkari LJUN, seasik apapun kalian mengerjakan soal jangan sampai liurnya menetes di LJUN” tambahnya sambil bergurau.
Selain mengenai LJUN, Bapak M. Tamrin S. Pd. selaku Kepala Sekolah Esemka Saset pun menambahkan bahwa siswa diharapkan sudah hadir di sekolah paling lambat pukul 06.45. Karena pengisian data pada LJUN akan dimulai pada pukul 07.00-07.30, maka kehadiran siswa pada waktu tersebut tidak akan mengurangi waktu siswa untuk menjawab soal UN. Agar siswa lebih siap lagi menghadapi UN, Pak Tamrin lalu memberikan tip-top kepada siswa. Tips untuk menjadi TOP di UN. T adalah tegar yang artinya tidak takut dengan UN dan tidak pula menjadikan UN sebagai penghalang tetapi justru menjadikan UN sebagai jembatan dan motivasi untuk terus maju. O adalah optimis dan yakin bahwa siswa mampu melewati UN dengan baik. P adalah percaya diri dan tidak mengharapkan bantuan jawaban dari siapa pun.
Tak hanya bimbingan teknis dan motivasi yang diberikan guru-guru esemka saset, tak lupa siraman rohani pun diberikan kepada siswa-siswanya agar senantiasa bertawakkal kepada Allah SWT. Bagaimanapun juga segala usaha yang telah dilakukan, hanya Allah SWT yang menentukan. Acara yang berlangsung tak kurang dari setengah jam ini akhirnya ditutup dengan doa bersama dibimbing oleh guru Pendidikan Agama Islam, Pak Jum’at S. Pdi. Semoga UN di tanggal 15 April mendatang berlangsung sesuai rencana dan memberikan hasil yang memuaskan. Amin.  (HW_ Hendra Winata)

Tuesday, April 9, 2013

MI INSTANT JAMUR MERANG


Bulan Maret sudah berakhir. Itu pertanda sebagian besar petani Sumbawa telah selesai memanen padinya. Saat itulah petani-petani menikmati hasil jerih payahnya selama lebih kurang 4 bulan mengurus sawah. Mulai dari menebar benih, bercocok tanam, memelihara tanaman padi, hingga akhirnya panen. Setelah panen bukan berarti rezeki berhenti disitu saja. Kini giliran anak-anak petani yang meraup keuntungan dari sisa-sisa panen di sawah.
Ada sesuatu yang menarik yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak petani disaat berakhirnya masa panen padi yaitu musim jamur merang. Jamur yang biasa tumbuh pada tumpukan merang padi yang sudah lunak ini memberikan keuntungan tersendiri bagi anak-anak petani. Anak-anak petani umumnya mencari jamur untuk dikonsumsi sendiri, tetapi jika hasil yang diperoleh berlebihan dapat dijual seharga 5 ribu permangkuk (± 250 gram). Jamur merang biasanya tumbuh setelah 1-2 minggu masa panen padi berakhir. Ditambah dengan cuaca yang hampir setiap hari turun hujan membuat jamur semakin tumbuh subur di tumpukan jerami. 
Melimpahnya jamur merang saat ini membuat masyarakat Sumbawa semakin kreatif mengolah jamur menjadi olahan nikmat. Mulai dari tumis, sup, dan bahkan ada yang digoreng dengan tepung bumbu. Bagi anak-anak petani yang  seumur anak SD yang ingin mengolah jamur merang hasil pencariannya menjadi olahan seperti tadi tentu sedikit kesulitan karena selain memerlukan keahlian memasak  tetapi juga bumbu-bumbu yang diperlukan dapat dibilang bumbu yang rumit. Ada resep praktis yang sering digunakan di Sumbawa yaitu dimasak bersama mi instant. Mi instant yang digunakan biasanya mi instan yang berkuah. Caranya, sebelum merebus air untuk mi instan terlebih dahulu menumis bawang merah dan bawang putih hingga harum lalu tambahkan air secukupnya dan dibiarkan hingga mendidih. Agar mi instant jamur merang mengandung gizi lebih, tambahkan sayur seperti sawi atau sayur lainnya sesuai selera. Setelah sayur setengah matang tambahkan jamur merang bersama mi beserta bumbunya dan ditunggu hingga seluruh bahan matang. Mi instant jamur merang lebih enak dinikmati selagi hangat terutama pada saat musim hujan seperti sekarang ini. Kata pak Bondan “ma’nyus top markotop!”   (HW _ Hendra Winata)

MUSIM PANEN MEMBAWA KEUNTUNGAN LEBIH BAGI PETANI

Musim  panen telah tiba setelah panen para petani mengumpulkan jerami untuk dimanfaatkan kembali. Jerami ditumpuk dibiarkan lunak agar bisa ditumbuhi jamur - jamur yang dinamakan jamur merang. Jamur merang merupakan jamur yang kaya akan karbohidrat tetapi nilai energinya rendah namun merupakan sumber protein dan mineral yang baik untuk tubuh. Jamur merang bisa tumbuh setiap hari. Jamur merang merupakan jamur yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan bahan pangan yang diolah menjadi aneka masakan jamur seperti soup jamur, tumis jamur dll. Jamur merang selain dimanfaatkan sebagai aneka masakan juga bisa dimanfaatkan untuk bisnis sehari-hari maksudnya dijual kembali ke masyarakat lainnya. Satu kantong plastik kecil dijual dengan harga paling rendah 5 ribu rupiah yang dijual ke masyarakat disekitarnya. Jamur merang yang dimanfaatkan dari media jerami yang langsung diolah dari tumpukan jerami dari hasil panen tersebut tentu jamurnya lebih segar dan rasanya juga lebih mantap selain gurih rasanya juga manis. ( Erni Sujana )