Bulan Maret sudah
berakhir. Itu pertanda sebagian besar petani Sumbawa telah selesai memanen
padinya. Saat itulah petani-petani menikmati hasil jerih payahnya selama lebih kurang
4 bulan mengurus sawah. Mulai dari menebar benih, bercocok tanam, memelihara
tanaman padi, hingga akhirnya panen. Setelah panen bukan berarti rezeki
berhenti disitu saja. Kini giliran anak-anak petani yang meraup keuntungan dari
sisa-sisa panen di sawah.
Ada sesuatu yang menarik
yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak petani disaat berakhirnya masa panen
padi yaitu musim jamur merang. Jamur yang biasa tumbuh pada tumpukan merang
padi yang sudah lunak ini memberikan keuntungan tersendiri bagi anak-anak
petani. Anak-anak petani umumnya mencari jamur untuk dikonsumsi sendiri, tetapi
jika hasil yang diperoleh berlebihan dapat dijual seharga 5 ribu permangkuk (±
250 gram). Jamur merang biasanya tumbuh setelah 1-2 minggu masa panen padi
berakhir. Ditambah dengan cuaca yang hampir setiap hari turun hujan membuat
jamur semakin tumbuh subur di tumpukan jerami.
Melimpahnya jamur
merang saat ini membuat masyarakat Sumbawa semakin kreatif mengolah jamur
menjadi olahan nikmat. Mulai dari tumis, sup, dan bahkan ada yang digoreng
dengan tepung bumbu. Bagi anak-anak petani yang
seumur anak SD yang ingin mengolah jamur merang hasil pencariannya
menjadi olahan seperti tadi tentu sedikit kesulitan karena selain memerlukan
keahlian memasak tetapi juga bumbu-bumbu
yang diperlukan dapat dibilang bumbu yang rumit. Ada resep praktis yang sering
digunakan di Sumbawa yaitu dimasak bersama mi instant. Mi instant yang
digunakan biasanya mi instan yang berkuah. Caranya, sebelum merebus air untuk
mi instan terlebih dahulu menumis bawang merah dan bawang putih hingga harum
lalu tambahkan air secukupnya dan dibiarkan hingga mendidih. Agar mi instant
jamur merang mengandung gizi lebih, tambahkan sayur seperti sawi atau sayur
lainnya sesuai selera. Setelah sayur setengah matang tambahkan jamur merang
bersama mi beserta bumbunya dan ditunggu hingga seluruh bahan matang. Mi
instant jamur merang lebih enak dinikmati selagi hangat terutama pada saat
musim hujan seperti sekarang ini. Kata pak Bondan “ma’nyus top markotop!” (HW _ Hendra Winata)
No comments:
Post a Comment