Berawal
dari bincang-bincang santai di pekarangan kerabat, tiba-tiba saya bersama
kerabat lain disuguhi minuman berwarna hijau yang memiliki aroma seperti pasta
gigi. Tentu ini bukanlah air putih biasa yang dicampur dengan pasta gigi
berwarna hijau. Segeralah Pak Opik si pemilik pekarangan menjelaskan bahwa minuman
itu adalah rebusan daun mint. Setelah minuman itu dicicipi ternyata rasanya
sangat enak dan menyegarkan. Maka kami pun bertanya-tanya kepada Pak Opik
bagaimana cara meracik minuman yang kami sebut minuman odol itu.
Bincang-bincang
santai di pekarangan Pak Opik pun semakin asyik dengan penjelasan dari Pak Opik
tentang cara meracik minuman odol yang
ternyata sangat mudah. Cukup merebus
10 – 15 lembar daun mint dengan 2 gelas air lalu menambahkan gula sesuai
selera. Kita yang menginginkan khasiat lebih dari minuman odol pun dapat menggunakan madu sebagai pengganti gula. Minuman odol dapat segera dinikmati selagi
hangat layaknya teh. Sementara di siang hari dapat dinikmati dalam keadaan
dingin sebagai penyegar.
Bagi masyarakat desa
daun mint kurang disukai karena selain kurang familiar tetapi juga belum tahu
betul manfaatnya. Berbeda dengan Pak Opik yang justru sangat menyukai daun mint
sebagai pengganti teh. Pak Opik meyakini bahwa rebusan daun mint sangat berguna
bagi kesehatan terutama pada pencernaan. Selain itu, Pak Opik selalu meminum
rebusan daun mint untuk mencegah mual dan sakit perut. Salah satu ibu kerabat
kami pun menambahkan hal senada bahwa minuman
odol sering digunakan majikannya di
Arab Saudi sebagai obat untuk menghilangkan sakit pinggang. Ternyata daun yang
terkenal sebagai daun penyegar nafas ini memiliki segudang manfaat lainnya.
Jadi, saran bagi anda yang mungkin bosan meminum teh kali ini dapat mengantinya
dengan minuman odol tadi karena manfaatnya
yang tak kalah dengan teh. (HW_Hendra
Winata)
No comments:
Post a Comment