Ada yang
berbeda dengan Masjid Nurul Iman Desa Tapir tahun ini. Kemarin, tepatnya di Hari
Raya Idul Adha 1434H Masjid Nurul Iman tampak sepi jamaah. Bagian dalam masjid
yang dikhususkan untuk kaum adam ini tidak terisi sampai penuh. Kira-kira apa
yang menyebabkan masjid satu-satunya di Desa Tapir ini tampak sepi kemarin?
Hal ini sangat
bertolak belakang dengan Hari Raya Ied sebelumnya. Biasanya masjid ini selalu
ramai di kala hari besar Islam seperti Hari Raya Ied. Pada Idul Fitri di
kemarin saja, Masjid Nurul Iman sampai tak mampu menampung para jamaah yang datang.
Jamaah pun sampai harus menggelar tikar di halaman luar masjid karena peron
depan dan samping masjid yang penuh.
Tidak ada alasan
yang jelas mengapa hal ini bisa terjadi. Beberapa orang yang ditanyai
memberikan alasan yang hampir serupa: “Shalat Idul Adha dianggap tidak
sepenting Idul Fitri”. Jika dilihat dari jumlah jamaah pada saat shalat idul
fitri, alasan ini memang masuk akal karena jumlah jamaahnya lebih banyak dibanding
jumlah jamaah pada Idul Adha kemarin. Namun, berdasarkan hukum islam alasan ini
sungguh keliru. Kedua-duanya baik itu shalat berjamaah Idul Fitri maupun Idul
Adha sama pentingnya. Dalam islam kedua jenis shalat jamaah itu tergolong sunnah
muakkadah yang artinya sangat dianjurkan. Tetapi, terlepas dari alasan ini semoga
saja shalat berjamaah pada hari raya ied berikutnya akan ramai kembali. (HW_
Hendra Winata)
No comments:
Post a Comment