Guru mana yang tak senang ketika peserta didiknya ahli dalam materi
pelajaran yang diberikan. Berbagai metode pembelajaran pun digunakan guru agar
siswa ahi dibidangnya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru
adalah metode jigsaw. Metode jigsaw termasuk dalam pembelajaran kooperatid yang
mengharuskan siswanya dapat bekerja sama memecahkan suatu masalah dalam kelompok
diskusinya.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw diawali dengan pengenalan topic
yang akan dibahas oleh guru. Guru dapat menuliskan topic yang akan dipelajari
pada papan tulis atau penayangan slide power
point lalu guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui
tentang topic tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan
schemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi
kegiatan pelajaran yang baru.
Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompk
tergantung dari jumlah konsep yang terdapat pada topic yang sedang dipelajari. Misalnya
topic yang disajikan adalah menemukan akar-akar dari persamaan kuadrat. Karea topic
ini terdiri dari empat cara antara lain menfaktorkan, melengkapi kuadrat
sempurna, cara grafik, dan rumus ABC maka siswa dalam kelas terbagi menjadi 4
kelompok. Jika dalam satu kelas ada 20 orang maka setiap kelompok akan
beranggotakan 5 orang dan seluruh kelompok yang terbentuk ini disebut dengan
kelompok asal / home teams.
Setelah home teams terbentuk,
guru membagikan materi tekstual kepada tiap kelompok. Setiap orang dalam
kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya. Kemudian
pada sesi berikutnya, guru membentuk kelompok baru yang disebut dengan kelompok
ahli / expert teams. Jumlah kelompok
ahli tetap empat. Setiap kelompok ahli memiliki 5 anggota yang berasal dari
masing-asing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 5
orang maka guru hendaknya mengatur sedemikian rupa sehingga di setiap kelompok
ahli terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda. Dengan begitu, dalam
setiap kelompok ahli terdapat 5 orang siswa yang masing masing ahli di
bidangnya yaitu ahli dalam menemukan akar-akar persaman kuadrat dengan cara
memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, membuat grafik, dan menggunakan
rumus ABC.
Setelah kelompok ahli terbentuk, disinilah setiap kelompok diuji
kesolidan mereka dalam berdiskusi menemukan solusi masalah yang diberikan guru
yaitu menemukan akar- akar dari persamaan kuadrat dengan menggunakan berbagai
cara. Jika diskusi pada expert teams
telah selesai, siswa-siswa akan kembali ke kelompok asalnya. Artinya anggota-anggota
yang ahli dalam pemfaktoran persamaan kuadrat akan kembali ke kelompok asalnya
yaitu kelompok pemfaktoran persamaan kuadrat. Pada home teams ini mereka
kembali berdiskusi sebagai refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka
dapatkan dari hasil berdiskui di kelompok ahli.
Pada ahkir
pembelajaran, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan untuk menyamakan
persepsi. Kemudian, barulah guru dapat menutup pembelajaran dengan memberikan
review dan dan kesimpulan dari topic yang telah dipelajari. (HW_ Hendra Winata)
No comments:
Post a Comment