Search This Blog

Friday, January 31, 2014

JIGSAW, METODE TEPAT UNTUK SISWA MENJADI AHLI



Guru mana yang tak senang ketika peserta didiknya ahli dalam materi pelajaran yang diberikan. Berbagai metode pembelajaran pun digunakan guru agar siswa ahi dibidangnya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah metode jigsaw. Metode jigsaw termasuk dalam pembelajaran kooperatid yang mengharuskan siswanya dapat bekerja sama memecahkan suatu masalah dalam kelompok diskusinya.

Pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw diawali dengan pengenalan topic yang akan dibahas oleh guru. Guru dapat menuliskan topic yang akan dipelajari pada papan tulis atau penayangan slide power point lalu guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang topic tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan schemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.
Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompk tergantung dari jumlah konsep yang terdapat pada topic yang sedang dipelajari. Misalnya topic yang disajikan adalah menemukan akar-akar dari persamaan kuadrat. Karea topic ini terdiri dari empat cara antara lain menfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, cara grafik, dan rumus ABC maka siswa dalam kelas terbagi menjadi 4 kelompok. Jika dalam satu kelas ada 20 orang maka setiap kelompok akan beranggotakan 5 orang dan seluruh kelompok yang terbentuk ini disebut dengan kelompok asal / home teams.
Setelah home teams terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap kelompok. Setiap orang dalam kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya. Kemudian pada sesi berikutnya, guru membentuk kelompok baru yang disebut dengan kelompok ahli / expert teams. Jumlah kelompok ahli tetap empat. Setiap kelompok ahli memiliki 5 anggota yang berasal dari masing-asing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 5 orang maka guru hendaknya mengatur sedemikian rupa sehingga di setiap kelompok ahli terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda. Dengan begitu, dalam setiap kelompok ahli terdapat 5 orang siswa yang masing masing ahli di bidangnya yaitu ahli dalam menemukan akar-akar persaman kuadrat dengan cara memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, membuat grafik, dan menggunakan rumus ABC.
Setelah kelompok ahli terbentuk, disinilah setiap kelompok diuji kesolidan mereka dalam berdiskusi menemukan solusi masalah yang diberikan guru yaitu menemukan akar- akar dari persamaan kuadrat dengan menggunakan berbagai cara. Jika diskusi pada expert teams telah selesai, siswa-siswa akan kembali ke kelompok asalnya. Artinya anggota-anggota yang ahli dalam pemfaktoran persamaan kuadrat akan kembali ke kelompok asalnya yaitu kelompok pemfaktoran persamaan kuadrat. Pada home teams ini mereka kembali berdiskusi sebagai refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskui di kelompok ahli.
Pada ahkir pembelajaran, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan untuk menyamakan persepsi. Kemudian, barulah guru dapat menutup pembelajaran dengan memberikan review dan dan kesimpulan dari topic yang telah dipelajari. (HW_ Hendra Winata)

No comments:

Post a Comment