Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai Negara yang demokratis. Sebagai
contoh wujud demokrasi, pemimpin Negara ini dapat dipilih oleh setiap WNI yang
berhak sesuai dengan hati nurani mereka. Tapi bagaimana kalau tiba-tiba muncul
yang namanya money politic? Sudah pasti demokrasi di negara ini akan melemah
dan mungkin saja sirna. Seperti pada pemberitaan di berbagai media beberapa
waktu lalu, ketika menjelang pemilihan wakil wakyat, berbagai cara pun ditempuh
untuk mendulang suara lebih banyak. Termasuk diantaranya menggunakan money
politik alias membeli suara dengan “menyuap” rakyat.
Tapi tak semua calon rakyat menempuh money politik untuk dapat terpilih.
Beberapa calon wakil rakyat ini mengambil langkah yang sopan dalam
memperkenalkan diri misalnya saja Mek seorang warga seteluk tengah. Mek yang
tak ingin disebutkan nama partainya itu menjelaskan bahwa masyarakat sekarang memang
sudah cerdas dalam memilih.
“Syukurlah masyarakat kita sekarang ini sudah sangat cerdas dalam
berdemokrasi. Masyarakat sekarang bukanlah anak kecil yang mudah diakali dengan
permen. Saya beralasan bahwa dengan money politik, citra seorang calon wakil
rakyat justru akan menjadi buruk. Saya rasa mendekati warga secara langsung
tanpa harus membagi-bagi uang atau
barang merupakan cara yang lebih sederhana dan sopan dalam memperkenalkan diri
daripada harus berkampanye vulgar. Dengan cara yang sopan, saya yakin
masyarakat sudah dapat menilai sendiri wakil rakyat mana yang terbaik untuk mereka
pilih”. Jelas Mek ketika menyambangi sebuah rumah warga Tapir. (HW_Hendra
Winata)
No comments:
Post a Comment