Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, satu-satunya masjid yang ada
di Desa Tapir yaitu masjid Nurul Iman selalu saja tak dapat menampung jamaah
yang datang di setiap hari besar islam. Di saat shalat Idul Fitri misalnya, para jamaah terpaksa menggelar
tikar dan terpal di halaman masjid karena tidak mendapat tempat di dalam
masjid. Kondisi ini terus terjadi dari tahun ke tahun hingga akhirnya
warga-warga tapir yang peduli dengan kondisi ini pun menggagas ide untuk
membangun masjid yang lebih besar. Warga tapir yang membentuk diri sebagai
panitia pembangunan masjid ini langsung mengambil kesempatan setelah shalat
jumat kemarin (28-03-2014) untuk menyampaikan niatnya.
Salah satu penggagas ide mengutarakan bahwa jauh sebelum ide ini
disampaikan, panitia pembangunan masjid sempat berdebat mengenai masukan yang
diperoleh dari masyarakat. Dari berbagai masukan itu, keputusan dibuat semakin
mengerucut menjadi dua pilihan yaitu masjid tetap berada ditempatnya tetapi dibuat
bertingkat atau membuat masjid dilokasi baru di bagian dalam Desa Tapir tepat
di samping lapangan sepak bola. Pihak panitia pun mengkaji ulang dua pilihan
yang ada, pada musyawarah jumat kemarin itulah akhirnya panitia beserta warga
Tapir memutuskan untuk merenovasi masjid yang ada dan dibuatkan bertingkat.
Berkaitan dengan
dana, pihak panitia pembangunan masjid sendiri belum dapat mengestimasi dana
yang dibutuhkan. Setidaknya mereka harus memiliki desain masjid yang diinginkan
agar dapat mengestimasi dana tambahan yang diperlukan. Meski begitu pihak
panitia yakin betul bahwa kas masjid yang ada saat ini yang berjumlah Rp. 41.529.928
masih jauh dari cukup. Oleh karena itu, bertepatan dengan masa panen padi saat
ini panitia bermaksud untuk menggalang dana dalam bentuk sebakul gabah atau
lebih tiap Kepala Keluarga yang dapat disumbangkan ke masing-masig ketua RT.
Besar harapan warga Tapir agar mesjid Nurul Iman dapat terselesaikan sebelum Idul
Fitri tahun ini. Semoga saja.
No comments:
Post a Comment