Km mesraseteluk ( 28/10/2011 ) Anak merupakan anugerah yang tiada ternilai dan harta yang sangat berharga dibandingkan dengan apa pun. Dunia anak merupakan dunia yang telah di jelmakan oleh yang Maha Kuasa dari terciptanya Adam dan Hawa sampai dengan akhir zaman. Dunia mereka sudah baku dan tidak dapat diubah kapan pun dan oleh siapa pun termasuk orang tua/wali. Sering ada keinginan yang besar dari wali atau orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang berusia tiga atau empat tahun di taman kanak-kanak. Padahal saat itu adalah saat di mana mereka menjadi raja, dan keinginan orang tua tersebut hanya menekan anak dengan kehidupan yang kompetitif.
Kehidupan yang kompetitif tanpa kita sadari akan menekan kehidupan seorang anak. Hal ini akan berdampak kurang baik terhadap perkembangan anak sampai dewasa, karena anak akan selalu menjadi seorang pesaing. Anak pada usia-usia ini memliki dunia tersendiri. Mereka akan lebih baik jika mereka belajar di tempat yang tidak mengikat dan membebaskannya untuk bermain. Anak di usia ini masih memiliki cakrawala yang luas dan tak terbatas, sayang jika pertumbuhan mereka dihambat oleh batas-batas logika orang dewasa.
Sebagai orang tua yang ingin melihat perkembangan anak usia dini dengan normal, seharusnya kita tidak boleh mengekang kahidupan sang anak, biarkanlah anak-anak di usia itu bebas untuk melakukan banyak hal, seperti berlari ke sana ke mari, melompat, bermain dengan tanah, bermain hujan, memanjat pohon, berlari-lari, dan bermain dengan teman sepermainan mereka. Karena dengan menghilangkan kebebasan dan kebahagiaan anak di usia itu merupakan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh para orang tua atau wali. ( Delfy Rezqya A )
Anak lahir ke bumi membawa surga,
Dalam ekspresinya, senyumnya,
Bahkan dalam tangisnya,
Kita mendengar melodi surga.
No comments:
Post a Comment