Proses Pembuatan Gula Tebu |
Pak Jamaluddin adalah salah seorang warga Desa
Lamusung Kecamatan seteluk yang kehidupan sehari-harinya sebagai seorang petani,
selain menanam padi dia juga menanam tebu di kebun yang berukuran ± 25 are yang
tidak jauh dari areal persawahan.
Mula-mula dia hanya menanam tebu hanya beberapa
runpun saja itupun hanya sekedar untuk mengisi kebunya agar tidak kelihatan
kosong dan bisa dimanfaatkan sebagai pelepas dahaga pada saat musim panen tiba.
Hal yang dilakukan oleh pak Jamaluddin untuk
mewujudkan impiannya itu adalah membuat gula merah dengan bahan baku tebu, dan
ini dilakukan dengan cara tradisional yakni dengan menggunakan kayu sebagai
alat pemeras air tebu yang diputar dengan menggunakan kerbau. Setelah itu air
hasil perasan dimasak ± 14 jam dengan tungku kayu hingga mengental.
Menurut keterangan pak Jamal panggilan akrabnya
mengatakan bahwa "inspirasi saya muncul karena gula tebu memiliki aroma yang has dan
nilai jual yang cukup tinggi, saya biasanya menjual untuk 1 kaleng roti yang
berukuran 1350 gram dengan harga Rp. 250.000 – Rp.300.000 perkaleng, maklum
saya tidak menggunakan cetakan dan satu kali musim membuat gula saya bisa menghasilkan ± 50 kaleng. Selain gulanya, saya biasanya menjual air yang
sudah diperas dengan harga Rp. 10.000 perbotol ukuran 1500 ml”.
Dengan inisiatifnya ini pak Jamaluddin bisa
menghidupi keluarganya dan menyekolahkan dua puteranya dengan hasil penjualan
gula tebunya. Azmi
No comments:
Post a Comment