Hai pembaca Mesra! Ketemu lagi nih di edisi kuliner. Kali ini kita akan
berbicara tentang timung. Pernah dengar kata timung? Pasti pernah dong,
terutama kaum hawa nih yang senangnya ke salon. Kata Timung merupakan istilah
baru untuk sauna. Tapi timung yang akan kita bahas sekarang ini bukan timung
yang ada di salon, melainkan timung yang ada di Sumbawa. Timung di Sumbawa merupakan
nama dari panganan atau kue tradisional yang terbuat dari beras ketan yang
dimasukkan ke dalam bambu dan bakar.
Nah, kalo berbicara tentang timung-nya Sumbawa, sudah pasti tau dong
bentuk dan rasanya kayak apa. Yup,.. Gurih!! itulah sensasi rasa yang didapat
dari timung. Rasa itu berasal dari bahan santan dan sedikit garam yang
digunakan. Ditambah lagi bahan tersebut dibakar, waww makin tambah mantap tuh.
Dimanapun bahan dasar timung selalu sama yakni beras ketan. Tapi Pembaca
Mesra, pernah terpikir tidak untuk mengganti beras ketan dengan bahan yang
lain?? Kira-kira bahan apa ya yang cocok untuk menggantikan beras ketan?
Seandainya beras ketannya diganti dengan beras biasa, timungnya jadi tidak
legit dong… Nah, untuk menyiasati itu ada satu bahan nih yang paling cocok
menggantikan beras ketan untuk timung. Berhubung daerah Sumbawa sebagai
penghasil jagung yang lumayan banyak, kenapa tidak beras ketan dari timung diganti
dengan jagung.
Ide mengganti beras ketan dengan jagung ini sebenarnya ditemukan oleh
ibu Sri Novita, seorang guru di SMKN 1 Seteluk. Kala itu beliau yang tergabung
dalam tim penggerak PKK Desa Tapir berniat mengikuti kompetisi kuliner di Danau
Lebo Taliwang. Sebagai tantangannya, setiap tim harus menciptakan menu
tradisional khas Sumbawa. Oleh karena itu, ibu Novi pun berpikir keras gimana
caranya menciptakan sebuah menu tradisional alias ‘ndeso’ tetapi rasa restoran.
Akhirnya muncullah ide membuat timung dengan bahan dasar yang tidak biasa digunakan
yaitu jagung. Untuk menjaga timung tetap legit, jagung yang digunakan pun bukan
sembarang jagung. hanya jagung tertentu yang dapat menggantikan beras ketan
untuk timung. Dalam istilah Sumbawa jagung itu disebut baso lege’. Selanjutnya
baha-bahan tambahan lainnya seperti santan dan garam tetap digunakan. Cara mengolahnya
pun tetap sama yaitu memasukkan baso lege’
yang sudah ditumbuk kasar bercampur dengan santan dan garam ke dalam seruas bambu
lalu dibakar. Kalo soal rasa jangan ditanya. Jangankan diolah menjadi timung,
baso lege’ yang hanya direbus biasa saja rasanya sudah enak, apalagi kalau
sudah jadi timung, dijamin rasanya tak kalah dengan timung beras ketan. (HW_
Hendra Winata)
No comments:
Post a Comment