Perubahan cuaca yang tidak menentu sekarang ini jelas akan mempengaruhi
masa tanam dan panen padi para petani-petani kita, khususnya di NTB. Pada waktu
sekitar 6 hingga 7 tahun yang lalu petani-petani di KSB saja sudah dapat
menebar benih padi pada awal September bahkan pertengahan Agustus. Namun
sekarang nampaknya petani-petani harus menunda waktu penebaran benih padinya
seiring dengan masa penghujan yang semakin lama datangnya.
Nasib baik masih berada di pihak petani di sebagian daerah di Kabupaten
Kota Sumbawa Barat Brang Rea dan sekitarnya. Dalam setahun petani-petani di
sana dapat bercocok tanam hingga tiga kali panen. Hal ini terjadi lantaran
daerah tersebut sangat dekat dengan sumber air. Pada awal musim penghujan tahun
ini saja Desa Brang Rea sudah menebar benih padinya untuk pertama kalinya. Dan
mereka sebenarnya sudah menebar benih sejak awal September yang lalu. Alhasil,
padi mereka pun saat ini sudah berumur 2 bulan.
Masih dalam satu
kabupaten, situasi yang sangat berbeda terjadi pada desa-desa yang berada di
Kecamatan Seteluk dan sekitarnya. Betapa tidak, di minggu ke tiga November ini
mereka baru mulai menebar benih padi. Jauhnya sumber mata air menjadi salah
satu penyebab petani Seteluk terlambat menebar benih. Selain itu, musim yang
tidak menentu sekarang ini sudah pasti menjadi keluhan mereka. “Kemungkinan kami
akan mulai menanam benih padi kami di awal Desember, semoga saja hasil panen
kami nantinya melimpah” tutur seorang petani
di Tapir Seteluk (HW_Hendra Winata)
No comments:
Post a Comment