Banyak yang mengatakan bahwa adanya marching band di suatu sekolah
menandakan sekolah itu masuk dalam kategori sekolah bergengsi. Benarkah begitu?
Well, pernyataan ini tentu tak akan berlaku pada wilayah di luar NTB seperti
sekolah-sekolah di kota besar pulau Jawa yang sudah sangat akrab dengan
kegiatan marching band. Tapi tidak dengan sekolah-sekolah pelosok yang berada
di pulau Sumbawa. Kegiatan marching band oleh mereka masih dikategorikan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang tergolong “mahal dan bergengsi”. Siswa
Sekolah-sekolah di Seteluk contohnya SDN 2 Seteluk, SMAN 1 Poto Tano, dan SMKN
1 Seteluk yang memang baru saja membeli perangkat drum band, beranggapan bahwa kegiatan
marching band masih belum familiar dan boleh dikatakan kegiatan yang mahal. Ini
mungkin karena harga perangkat drum bandnya yang sangat mahal dibanding
perangkat ekstrakurikuler lainnya. Karena mahalnya itulah, maka tak heran
banyak siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler marching band,
merasa sangat bangga dan percaya diri ketika menabuh alat music yang
dipegangnya.
Lihat saja suasana latihan drum band siswa-siswa di Seteluk ini. Mereka terlihat sangat antusias menabuh alat musicnya masing-masing dan bekerja sama menciptakan irama tabuhan yang baik. Kanahan, ST. selaku pembina drum band ini mengaku sangat senang melihat siswa-siswa binaannya. “saya bangga melihat siswa-siswa ini dapat kompak seperti ini dan melakukan kerja sama yang baik dengan temannya. Terus terang, saya dapat merasakan dampak secara langsung dengan adanya ekstrakurikuler marching band ini. Siswa yang awalnya tidak dapat bekerja sama dengan temannya kini sudah dapat membina hubungan baik dan kerja sama dengan sesama temannya. Selain manfaatnya di dalam lingkup sekolah, adanya kegiatan marching band ini juga menambah kepopuleran sekolah kami. Melihat kondisi ini, sungguh tak dapat disangkal bahwa keberadaan marching band du suatu sekolah dapat dijadikan salah satu indicator sekolah yang bergengsi”. (HW)
tapi di daerah saya ada sekolah yang ada marching bandnya, ah biasa ajatuh malahan karena mereka gak sanggup merawat alat alatnya, maka sayang sekali alat drumnya pada rusak
ReplyDelete