Ada satu benda unik di pulau Sumbawa yang saat ini sudah sangat jarang
ditemukan. Namanya bong’. Benda unik
yang namanya bong’ ini sebenarnya
tempayan yang diberi lubang pada bagian dasarnya sebagai saluran pancuran air.
Jaman sekarang kita mengenalnya dengan istilah dispenser. Fungsi bong’ boleh sama dengan dispenser
sebagai penampung air, tetapi pemanfaatannya sangat berbeda. Dispenser untuk
menampung air minum, tetapi air dalam bong’
tidak untuk diminum. Walaupun kerapkali air bong’ juga sering diminum.
Bong’, oleh sebagian
besar masyarakat Sumbawa dimanfaatkan sebagai penampung air untuk berwudhu atau
pun membersihkan kaki saat akan memasuki rumah. Petani-petani Sumbawa yang baru
pulang dari sawahnya biasanya membasuh kakinya dengan air pancuran dari bong’ sebelum memasuki rumahnya. Konsep bong’ sebenarnya masih ada hingga
sekarang, contohnya tempat berwudhu di masjid. Bong’ diletakkan di halaman depan rumah. Ini bertujuan memudahkan
pemiliknya dapat langsung membersihkan kakinya sebelum akhirnya menuju ke dalam
rumah. Uniknya, bong’ selalu
diletakkan di atas cabang pohon kayu setinggi ± 1 meter dilengkapi dengan jalan
setapak dari batu ukuran sedang dengan permukaan yang rata berjejer hingga ke
tangga rumah. Dengan demikian kaki yang bersih sehabis berwudhu dengan air bong’ takkan kotor lagi saat menuju
dalam rumah.
Sayangnya sekarang bong’
jarang sekali dijumpai di rumah-rumah warga Sumbawa. Ini disebabkan masyarakat sekarang
lebih senang menggunakan air keran daripada bong’
yang memang sedikit merepotkan. Karena tidak menggunakan tenaga mesin, otomatis
bong’ harus diisi ulang setidaknya
satu atau dua hari sekali. Selain itu bagian dalam bong’ juga harus rutin dibersihkan
agar air bong’ yang sering digunakan berwudhu selalu bersih. (HW)
No comments:
Post a Comment