(KM Mesra Seteluk 21
Februari 2014) Soialisasi dan pelaksanaan uji kemahiran berbahasa indonesia
(UKBI) untuk guru SMP, SMA/SMK se- Kabupaten Sumbawa Barat pada Hari Kamis
tanggal 20 Februari 2014, yang berlansung di Gedung Baitussyakur Pondok Pesantren
Al-Ikhlas Taliwang berlangsung dengan lancar. Pelaksanaan kegiatan ini disambut
positif dan sangat antusias oleh peserta
yang berjumlah 88 orang yang semuanya adalah guru pengampuh mata pelajaran
bahasa indonesia. Terlaksananya kegiatan ini karena adanya kerjasama antara
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat dengan
Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. UKBI merupakan salah satu instrumen uji yang
dirancang untuk mengukur kemahiran berbahasa indonesia lisan dan tulis untuk
penutur bahasa Indonesia. Dalam penggunaan ranah komunikasi merujuk pada ranah
kecakapan hidup yang mencakup ranah kesintasan ( survival), ranah kemasyarakatan
(sosial), ranah keprofesian (vokasional), dan ranah keilmiahan ( akademik ).
Tujuan utama pelaksanaan
UKBI adalah untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta uji dalam
penerapan kaidah bahasa Indonesia. Melalui kegiatan inilah guru bahasa Indonesia
diharapkan dapat mengukur keterampilan reseptif dalam kegiatan mendengar dan
mengukur keterampilan produktif dalam
kegiatan berbicara (dalam penggunaan bahasa Indonesia lisan), serta dapat
mengukur keterampilan reseptifnya dalam kegiatan membaca dan mengukur
keterampilan produktifnya dalam kegiatan menulis (dalam penggunaan bahasa
Indonesia tulis). Pelaksanaan UKBI menerapkan rancangan tes pengukuran yang
beracuan pada kriteria, yaitu berupa penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan nyata penutur bahasa Indonesia. Pemahaman terhadap kaidah bahasa yang
sesuai dengan situasi tertentu untuk berkomunikasi juga harus diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat. “Oleh karena itu, kita berharap agar kerja sama
seperti ini dapat diadakan setiap tahun sehingga hasil yang dicapai bisa
memuaskan paling tidak mencapai kriteria di atas madya atau di bawah istimewa,
dan pesertanya bukan hanya bapak ibu guru pengampuh bahasa Indonesia,melainkan
guru-guru pengampuh mata pelajaran lain , bahkan bisa saja pesertanya dari
masyarakat biasa”, ungkap DR. Syarifiddin, selaku kepala Kantor Bahasa Provinsi
Nusa Tenggara Barat.
pelaksanaan UKBI terdapat lima bagian
instrumen tes yang diukur, yaitu mendengarkan untuk mengukur pemahaman
dengaran, merespon kaidah untuk mengukur kepekaan penerapan kaidah bahasa
Indonesia, membaca untuk mengukur pemahaman bacaan, menulis untuk mengukur
keterampilan menulis, dan berbicara untuk mengukur keterampilan berbicara.
Tetapi pada saat itu instrumen menulis dan berbicara tidak ujikan karena alasan
tertentu. “Dengan menggunakan ketiga instrumen Kami berharap semoga hasil yang
kami peroleh bisa mendapat predikat istemewa”,kata salah seorang peserta yang
baru pertama kali mengikuti UKBI. Dalam pemeringkatan hasil UKBI ada tujuh
predikat yang kita peroleh dan itu semua tergantung dari jumlah skor. Predikat
terendah yaitu terbatas dengan jumlah skor 0-149, sedangkan predikat tertinggi
yaitu istimewa dengan jumlah skor 750-900.
Kegiatan UKBI di gedung Baitussyakur pondok pesantren
Al-Ikhlas ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan
Pemuda dan Olahraga Drs. Amiruddin DH, M.Si. dalam sambutannya beliau berharap
agar kerjasama seperti ini akan selalu diadakan, bukan hanya untuk guru mata
pelajaran bahasa Indonesia SMP, SMA/SMK saja, tetapi juga Guru SD, bahkan
masyarakat umum Kabupaten Sumbawa Barat. Dan mudah-mudahan dengan adanya
kerjasama seperti ini kemampuan serta etika dalam berkomunikasi dapat kita
tingkatkan.(Delfikha)
No comments:
Post a Comment